Forum KOTA Digital, 27.02.21 Sejumlah pengamat memperkirakan hubungan Amerika dengan dunia Muslim, termasuk Indonesia, akan lebih baik di bawah pemerintahan Biden-Harris. Pendekatan pemerintahan Biden yang dinilai lebih dialogis, diyakini membuka peluang hubungan baik dengan banyak negara, selain memungkinkan berlanjutnya normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Muslim, yang dikenal sebagai Abraham Accords.
Presiden terpilih Amerika Joe Biden baru saja mendapat lampu
hijau untuk melakukan transisi menuju pemerintahannya dan pelantikannya pada 20
Januari. Ia sudah memperkenalkan sejumlah orang yang dipilih untuk menjabat
dalam kabinetnya, termasuk tim keamanan nasional dan menteri luar negeri.
Kepala departemen Hubungan Internasional Binus University di
Jakarta Prof. Tirta Mursitama tidak yakin Amerika di bawah Biden akan mempunyai
kebijakan yang berbeda terhadap dunia Muslim, khususnya dengan aliansi-aliansi
tradisional Amerika di Timur Tengah. Namun, ia berharap solusi yang ditawarkan
Biden untuk konflik di Timur Tengah akan lebih damai karena...
“Demokrat menolak ada perluasan settlement-settlement,
perumahan-perumahan yang terus ditambah, dan mendukung solusi two
states (dua negara)," katanya.
Setidaknya, menurut Dr. Dino Patti Djalal, Biden adalah orang
yang sangat peka terhadap kepentingan umat dan dunia Islam. Ia mendasarkan
penilaiannya pada fakta bahwa:
“Joe Biden ini mengirim pesan khusus kepada konstituen muslimnya
di Amerika sebelum pemilu, dan ini sangat berbeda dari Trump. Dan sewaktu
memberikan pesan khusus ada ayat-ayat Alquran yang disampaikan oleh Joe Biden.
Itu menyentuh hati saya dan itu satu hal yang benar-benar mengkontraskan dia
dengan Presiden Trump," kata Dino.
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri dan mantan Duta Besar Indonesia
untuk Amerika itu menambahkan, Biden adalah wakil presiden semasa pemerintahan
Presiden Obama. Pendiri dan ketua Foreign Policy Community of Indonesia itu
berpendapat, pemerintahan Obama secara sistematis berusaha memperbaiki hubungan
dengan dunia Muslim dan Biden bagian dari itu.
Ia mengakui upaya Obama itu tidak 100 persen efektif karena ada
jajak pendapat di dunia Islam yang menunjukkan beberapa negara tidak mempan.
Citra Amerika masih tidak terlalu baik di negara-negara tersebut, termasuk di
Timur Tengah.
“Saya sangat meragukan Presiden Biden akan mendorong perdamaian
Israel-Palestina karena sekarang ini prioritasnya adalah tentu, nomor satu
adalah Covid dan kedua adalah pemulihan ekonomi. Paling tidak untuk dua tahun
pertama, dia tidak akan bisa mendorong perundingan Palestina Israel," kata
Dino.
"Ini mungkin bad news bagi Palestina.
Tapi good
news-nya, presiden Biden nanti akan berbeda dari Presiden Trump
dalam arti dia tidak akan mau menuruti Israel," lanjutnya.
Dr. Muhamad Ali, dosen dan juga ketua program Middle East and
Islamic Studies pada University of California Riverside percaya pemerintahan
Amerika mendatang sangat berpengaruh pada dunia Muslim. Nilai demokrasi, kata
Ali, akan naik lagi dan demokrasi tetap bisa dipercaya sebagai bentuk negara
terbaik di dunia saat ini.